Monday, June 20, 2011

Cintai Dia Dalam Diam

Sunyi, sunyi, sepi tanpa cerita. Itulah yang berlaku dalam situasi blog ana sekarang. Tidak ada masa dalam mencoretkan sesuatu bukanlah alasan yang ana rasakan terbaik untuk diberikan. Alasan yang sebenar adalah diri sendiri. Diri sendiri yang tidak memberikan peluang dan masa untuk mencoretkan sesuatu.


Alhamdulillah, hari ini tergerak dihati ana untuk berkongsi dengan kalian tentang sesuatu. Perkataan cinta adalah sebuah perkataan sinonim dengan remaja zaman ini. Cinta kepada makhluk. Itulah maksud yang ana ingin sampaikan. Cinta adalah fitrah, tapi bagaiman kita mengurusnya itulah yang akan membezakan cinta tersebut diredhai oleh Allah ataupun dimurkai oleh Allah SWT. Ayuh kita ikuti perkongsian artikel dibawah ini.


Cinta Dalam Diam 

Bila belum bersedia melangkah lebih jauh dengan seseorang, cukup cintai ia dalam diam ...
Kerana diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya ...
Kau ingin memuliakan dia, dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan yang terlarang, 
Kau tak mau merosak kesucian dan penjagaan hatinya..

Kerana 
diammu memuliakan kesucian diri dan hatimu..
Menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu ..

Kerana diammu bukti kesetiaanmu padanya ..
Kerana mungkin saja orang yang kau cinta adalah juga orang yang telah ALLAH swt pilihkan untukmu ...

Ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan Ali ??
Yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan ...
Tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah ....
Kerana dalam diammu tersimpan kekuatan ... kekuatan harapan ...
Hingga mungkin saja Allah akan membuat harapan itu menjadi nyata hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata ...
Bukankah Allah tak akan pernah memutuskan harapan hamba yang berharap padanya ??

Dan
jika memang 'Cinta Dalam Diammu'  itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata, biarkan ia tetap diam .Jika dia memang bukan milikmu, 
Allah, melalui waktu akan menghapus 'Cinta Dalam Diammu' itu dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat ...
Biarkan 
'Cinta Dalam Diammu'  itu menjadi memori tersendiri dan sudut hatimu menjadi rahsia antara kau dengan Sang Pemilik hatimu ...

Cintailah ia dalam diam, dari kejauhan, dengan kesederhanaan dan keikhlasan…

Ketika cinta kini hadir tidaklah untuk Yang Maha Mengetahui saat secercah rasa tidak lagi tercipta untuk Yang Maha Pencipta izinkanlah hati bertanya untuk siapa ia muncul dengan tiba-tiba mungkinkah dengan redha-Nya atau hanya mengundang mur
ka-Nya..




Jika benar cinta itu karena Allah maka biarkanlah ia mengalir mengikuti aliran Allah karena hakikatnya ia berhulu dari Allahmaka ia pun berhilir hanya kepada Allah..
" Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah .” (QS. Adz Dzariyat:49)
" Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. ” (QS. An Nuur: 32)
" Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. "  (QS. Ar-Ruum:21)
Tapi jika memang kelemahan masih nyata dipelupuk mata maka bersabarlah, berdoalah, berpuasalah…
" Wahai kaum pemuda, siapa saja diantara kamu yang sudah sanggup untuk menikah, maka menikahlah, sesungguhnya menikah itu memelihara mata, dan memelihara kemaluan, maka bila diantara kamu belum sanggup untuk menikah, berpuasalah, karena ssungguhnya puasa tersebut sebagai penahannya ” (Hadis) "
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. ” (QS. Al Israa’ :32)

Cukup cintai ia dalam diam…
bukan kerana membenci hadirnya…tapi menjaga kesuciannya bukan kerana menghindari dunia…tapi meraih syurga-Nya bukan kerana lemah untuk menghadapinya…tapi menguatkan jiwa dari godaan syaitan yang begitu halus dan menyelusup..

Cukup cintai ia dari kejauhan…
kerana hadirmu tiada kan mampu menjauhkannya dari cubaan kerana hadirmu hanya akan menggoyahkan iman dan ketenangan kerana hadirmu mungkin saja ‘kan membawa kegelesahan hati-hati yang terjaga…

Cukup cintai ia dengan kesederhanaan…
memupuknya hanya akan menambah penderitaan menumbuhkan harapan hanya akan mengundang kekecewaan mengharapkan balasan hanya akan menambahkan kebahagiaan para syaitan…

Maka cintailah ia dengan keikhlasan...
kerana tentu kisah fatimah dan ali bin abi thalib diingini oleh hati…tapi sanggupkah jika semua berakhir seperti sejarah cinta Salman Al Farisi…?
"…boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. ” (QS. AlBaqarah:216) "
" Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)” (QS.An Nuur:26) "
Cukup cintai ia dalam diam dari kejauhan dengan kesederhanaan dan keikhlasan…
kerana tiada yang tahu rencana Tuhan… mungkin saja rasa ini ujian yang akan melapuk atau membeku dengan perlahan kerana hati ini begitu mudah untuk dibolak-balikan. Serahkankan rasa yang tiada sanggup dijadikan halal itu pada Yang Memberi dan Memilikinya biarkan ia yang mengatur semuanya hingga keindahan itu datang pada waktunya… 

Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga. ” (Umar bin Khattab ra.)







Wallahualam...
READ MORE –

Monday, June 6, 2011

Erti Sebuah Persahabatan kerana Allah

Daripada Abu Hurairah r.a, Nabi s.a.w. bersabda :
"Seseorang insan adalah terikut-ikut dengan adat kebiasaan sahabatnya. Maka hendaklah kamu melihat dengan siapa kamu bersahabat'.(Riwayat al-Tirmizi dan al-Hakim)

Benarlah kata-kata hikmah yang selalu kita dengar iaitu "sahabat yang tidak jujur itu ibarat dapur yang berhampiran. Jikalau pun kamu tidak terkena jelaganya sudah pasti akan terkena asapnya.Sahabat yang setia itu bagai pewangi yang mengharumkan. Sahabat sejati menjadi pendorong impian. Sahabat berhati mulia membawa kita ke jalan Allah."

Sahabat suka dan duka kita kongsi bersama
silaturrahim kita hanya kerana Allah.
engkau ajarkanku erti hidup hanya untukNya
memberi keranaNya
menerima seadanya
Hidup bukan hanya untuk dunia semata
tapi untuk akhirat yang lebih utama..
ukhuwahfillah..
Memori ukhuwah cinta kita
Mari sama-sama berlari untuk menjadi sahabat terbaik..untuk menggapai redha Allah.

Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan.

Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahsia dari masa muda yang abadi.

Ambillah waktu untuk berdoa, itu adalah sumber ketenangan.

Ambillah waktu untuk belajar, itu adalah sumber kebijaksanaan.

Ambillah waktu untuk mencintai dan dicintai, itu adalah hak istimewa yang diberikan Allah Swt.

Ambillah waktu untuk bersahabat, itu adalah jalan menuju kebahagiaan.

Ambillah waktu untuk tertawa, itu adalah musik yang menggetarkan hati.

Ambillah waktu untuk memberi, itu adalah membuat hidup terasa bererti.

Ambillah waktu untuk bekerja, itu adalah nilai keberhasilan.

Ambillah waktu untuk beramal, itu adalah kunci menuju syurga..

فَلَمَّا أَحَسَّ عِيسَى مِنْهُمُ الْكُفْرَ قَالَ مَنْ أَنصَارِي إِلَى اللّهِ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنصَارُ اللّهِ آمَنَّا بِاللّهِ وَاشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ

Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani Israel) berkatalah dia: ""Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?"" Para hawariyyin (sahabat-sahabatsetia) menjawab: ""Kami lah penolong-penolong (agama) Allah. Kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri.
(Surah Ali-Imran 3 :  Ayat 52)
READ MORE –